Peringatan upacara HUT turut dihadiri Bupati Maybrat, Drs. Bernard Sagrim, MM dan Wakil Bupati Maybrat, Karel Murafer, SH, para anggota DPRD dan beberapa pimpinan SKPD dari Kabupaten Maybrat.Sebelum dilaksanakan upacara HUT diawali dengan pembacaan lintasan sejarah terbentuknya Kabupaten Sorong Selatan yang kini telah berusia 9 tahun, atau dua periode pemerintahan definitifnya.
Bupati Sorong Selatan, Drs. Otto Ihalauw, MA yang bertindak sebagai Pembina Upacara dalam sambutannya mengungkapkan 9 tahun lalu tepatnya tanggal 6 Agustus 2003, Gubernur Provinsi Papua yang ketika itu dijabat Almarhum YAP Solossa, di mana peristiwa tersebut merupakan titik start dan momentum, sekaligus tonggak sejarah bagi lahirnya dan beridirinya Kabupaten Sorsel sebagai daerah otonmom baru yang definitive.
“Apa yang kita lakukan pagi ini adalah sebagai bentuk seremonial untuk menghargai perjuangan para pendahulu kita dalam mewujudkan sebuah cita-cita menghadirkan pemerintahan di daerah ini. Namun yang tidak kalah pentingnya bagaimana kita mengambil spirit dan semangat dalam suasana kebatinan yang terjadi saat itu,” ungkapnya
Fenomena yang masih berkembang sampai saat ini antara lain dipercaya bahwa pemekaran adalah sebagai salah satu pintu masuk bagi upaya mensejahterakan masyarakat. Anggapan tersebut tidak salah, namun harus dimaknai secara proporsional.
Bahkan saat ini telah muncul aspirasi terkait keinginan pemekaran wilayah Imekko. Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Imekko bukanlah hal mustahil, namun memerlukan proses.
“Kita semua harus mempersiapkan pemekaran secara seksama, harus ada kajian mendalam terkait kondisi sosial, budaya, sosial politik, dan ekonomi, juga ketersedian sumber daya, baik sumber daya alam dan sosial terutama sumber daya manusianya, juga potensi-potensi pengembangannya,” jelasnya.
Pemekaran itu bupati mengharapkan agar taat asas dan proses. Sebab selain kelayakan daerah otonom baru atau daerah pemekaran, yang perlu diperhatikan juga kelayakan dari daerah induknya.
“Kita juga ingin melahirkan daerah yang premature dan induknya mengalami pendarahan. Kita mengharapkan agar keduanya tetap sehat, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi rakyatnya,” Bupati menambahkan.
Pada peringatan HUT tahun ini, themanya menekankan pada peningkatan kinerja pembangunan. Dalam kurun waktu 9 tahun, telah dilaksanakan pembangunan di berbagai bidang. Keterisolasian daerah sudah banyak yang teratasi, tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat sudah lebih baik berkat ketersedian sarana dan prasarana yang tersedia. Sarana pemerintahan dan perekonomian juga sudah terbangun dan dimanfaatkan.
Ditambahkannya, perayaan ulang tahun ini dilaksanakan dalam suasana menyonsong peringatan hari kemerdekaan RI ke-67. Adalah sebuah momentum yang semangat patriotisme dan cinta tanah air.
Mengakhiri sambutannya, Bupati mengingatkan agar acara seremonial peringatan ulang tahun seperti ini, untuk melakukan refleksi dan intropeksi akan hakekat, maksud dan tujuan pembentukan Kabupaten Sorsel.
“Kita harus mengambil hikmah dan semangat, sekaligus mampu menangkap suasana kebatinan pada saat para penggagas mencetuskan ide untuk melakukan pemekaran atau sebagai cikal bakalnya kabupaten ini. Nilai dan semangat tersebut harus kita pelihara dan kita jadikan sebagai motivasi bekerja dan berkarya melalui pembangunan,” ungkapnya.
Upacara HUT dihadiri Ketua DPRD Sorsel, Wakil Bupati, Kapolres, Danramil 1704 Teminabuan, Sekda, semua pimpinan SKPD di lingkungan pemerintahan Kabupaten Sorsel, anggota TNI/Polri, para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, mahasiswa dari beberapa kampus di Teminabuan dan mahasiswa UGM yang sedang magang di Sorsel serta para pelajar dari tingkat SD, SMP, SMA di Teminabuan ibukota Kabupaten Sorsel.
Mensyukuri 9 tahun Kabupaten Sorong Selatan, malam harinya dilaksanakan acara syukuran diawali ibadah bersama di Hotel Mratua Sesna dan ditandai juga dengan pemotongan tumpang oleh bupati. Bahkan tak kalah hebohnya 2 orang artis Papua didatangkan dari Jakarta yakni Bung Frans dan Greis ikut memeriahkan malam syukuran tersebut.
Suara emas dari Greis dan tampilan musik sisir dan plastik Bung Frans melengkapi kebahagiaan seluruh masyarakat Sorsel di HUT ke-9 ini. Malam syukuran turut dihibur berbagai acara seperti Yosin Pancar (Yospan) dari pelajar SD, Solideo.
Pada malam syukuran tersebut diisi dengan berbagai acara diantaranya penyerahan SK kanaikan pangkat secara simbolis kepada salah satu pejabat di lingkungan Pemkab Sorsel yakni Sekwan Sorsel, Drs. Yance Ambaho, M.Si serta penyerahan hadiah dan piagam penghargaan bagi petani asli Sorsel.
Ketua Panitia HUT, Polikarpus Kelbulan, SE saat ditemui di sela-sela kesibukannya
pada malam syukuran mengatakan memeriahkan peringatan HUT Kabupaten Sorsel ke-9 tahun dan menyambut peringatan Kemerdekaan RI ke-67 pihaknya akan menggelar berbagai kegiatan. Salah satunya telah dilaksanakan yakni lomba pidato memaknai visi dan misi Kabupaten Sorsel dalam Bahasa Inggris tingkat SLTA dan SMK di Sorsel.
Sementara kegiatan lainnya, disebutkan Poli antara lain Pesta Budaya Kali Kohoin digelar selama 9 hari mulai tanggal 7 Agustus sampai 16 Agustus, lomba gerak jalan digelar tanggal 15, Karnaval Budaya melibatkan semua suku di Sorsel termasuk suku dari luar atau suku pendatang digelar pada tanggal 16 Agustus, lomba tarik tambang dan gerak jalan yang akan digelar pada tanggal 17 Agustus.
“Apa yang kita lakukan pagi ini adalah sebagai bentuk seremonial untuk menghargai perjuangan para pendahulu kita dalam mewujudkan sebuah cita-cita menghadirkan pemerintahan di daerah ini. Namun yang tidak kalah pentingnya bagaimana kita mengambil spirit dan semangat dalam suasana kebatinan yang terjadi saat itu,” ungkapnya
Fenomena yang masih berkembang sampai saat ini antara lain dipercaya bahwa pemekaran adalah sebagai salah satu pintu masuk bagi upaya mensejahterakan masyarakat. Anggapan tersebut tidak salah, namun harus dimaknai secara proporsional.
Bahkan saat ini telah muncul aspirasi terkait keinginan pemekaran wilayah Imekko. Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Imekko bukanlah hal mustahil, namun memerlukan proses.
“Kita semua harus mempersiapkan pemekaran secara seksama, harus ada kajian mendalam terkait kondisi sosial, budaya, sosial politik, dan ekonomi, juga ketersedian sumber daya, baik sumber daya alam dan sosial terutama sumber daya manusianya, juga potensi-potensi pengembangannya,” jelasnya.
Pemekaran itu bupati mengharapkan agar taat asas dan proses. Sebab selain kelayakan daerah otonom baru atau daerah pemekaran, yang perlu diperhatikan juga kelayakan dari daerah induknya.
“Kita juga ingin melahirkan daerah yang premature dan induknya mengalami pendarahan. Kita mengharapkan agar keduanya tetap sehat, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi rakyatnya,” Bupati menambahkan.
Pada peringatan HUT tahun ini, themanya menekankan pada peningkatan kinerja pembangunan. Dalam kurun waktu 9 tahun, telah dilaksanakan pembangunan di berbagai bidang. Keterisolasian daerah sudah banyak yang teratasi, tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat sudah lebih baik berkat ketersedian sarana dan prasarana yang tersedia. Sarana pemerintahan dan perekonomian juga sudah terbangun dan dimanfaatkan.
Ditambahkannya, perayaan ulang tahun ini dilaksanakan dalam suasana menyonsong peringatan hari kemerdekaan RI ke-67. Adalah sebuah momentum yang semangat patriotisme dan cinta tanah air.
Mengakhiri sambutannya, Bupati mengingatkan agar acara seremonial peringatan ulang tahun seperti ini, untuk melakukan refleksi dan intropeksi akan hakekat, maksud dan tujuan pembentukan Kabupaten Sorsel.
“Kita harus mengambil hikmah dan semangat, sekaligus mampu menangkap suasana kebatinan pada saat para penggagas mencetuskan ide untuk melakukan pemekaran atau sebagai cikal bakalnya kabupaten ini. Nilai dan semangat tersebut harus kita pelihara dan kita jadikan sebagai motivasi bekerja dan berkarya melalui pembangunan,” ungkapnya.
Upacara HUT dihadiri Ketua DPRD Sorsel, Wakil Bupati, Kapolres, Danramil 1704 Teminabuan, Sekda, semua pimpinan SKPD di lingkungan pemerintahan Kabupaten Sorsel, anggota TNI/Polri, para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, mahasiswa dari beberapa kampus di Teminabuan dan mahasiswa UGM yang sedang magang di Sorsel serta para pelajar dari tingkat SD, SMP, SMA di Teminabuan ibukota Kabupaten Sorsel.
Mensyukuri 9 tahun Kabupaten Sorong Selatan, malam harinya dilaksanakan acara syukuran diawali ibadah bersama di Hotel Mratua Sesna dan ditandai juga dengan pemotongan tumpang oleh bupati. Bahkan tak kalah hebohnya 2 orang artis Papua didatangkan dari Jakarta yakni Bung Frans dan Greis ikut memeriahkan malam syukuran tersebut.
Suara emas dari Greis dan tampilan musik sisir dan plastik Bung Frans melengkapi kebahagiaan seluruh masyarakat Sorsel di HUT ke-9 ini. Malam syukuran turut dihibur berbagai acara seperti Yosin Pancar (Yospan) dari pelajar SD, Solideo.
Pada malam syukuran tersebut diisi dengan berbagai acara diantaranya penyerahan SK kanaikan pangkat secara simbolis kepada salah satu pejabat di lingkungan Pemkab Sorsel yakni Sekwan Sorsel, Drs. Yance Ambaho, M.Si serta penyerahan hadiah dan piagam penghargaan bagi petani asli Sorsel.
Ketua Panitia HUT, Polikarpus Kelbulan, SE saat ditemui di sela-sela kesibukannya
pada malam syukuran mengatakan memeriahkan peringatan HUT Kabupaten Sorsel ke-9 tahun dan menyambut peringatan Kemerdekaan RI ke-67 pihaknya akan menggelar berbagai kegiatan. Salah satunya telah dilaksanakan yakni lomba pidato memaknai visi dan misi Kabupaten Sorsel dalam Bahasa Inggris tingkat SLTA dan SMK di Sorsel.
Sementara kegiatan lainnya, disebutkan Poli antara lain Pesta Budaya Kali Kohoin digelar selama 9 hari mulai tanggal 7 Agustus sampai 16 Agustus, lomba gerak jalan digelar tanggal 15, Karnaval Budaya melibatkan semua suku di Sorsel termasuk suku dari luar atau suku pendatang digelar pada tanggal 16 Agustus, lomba tarik tambang dan gerak jalan yang akan digelar pada tanggal 17 Agustus.
0 Response to "9 TAHUN KABUPATEN SORONG SELATAN"
Posting Komentar