Salah satu tempat cantik di Papua Barat adalah Kabupaten Sorong Selatan yang lebih dikenal dengan kabupaten sungai karena sungai kohoin yang mengalir membelah kota kecil Teminabuan. Kabupaten ini sangat dikenal dengan sebutan “Orang Temi”, dengan jumlah penduduknya sebanyak 37.579 orang. Jika kita ingin berpergian ke Teminabuan dari kota Sorong, dengan mudah kita dapat ke sana, hanya dengan menyebutkan mau ke Temi saja, biasanya orang sudah mengetahui tempat itu. Kabupaten ini terdiri dari 10 kecamatan atau distrik, kondisi alam Temibuan yang banyak dikelilingi oleh perbukitan kapur.
Mayoritas penduduk Sorong Selatan bekerja sebagai nelayan tradisional, bertani dan pegawai. Transportasi yang digunakan apabila kita ingin ke sana yaitu kita dapat menumpangi mobil “Off Road” dari terminal kota Sorong, biaya transportasinya sebesar IDR 250.000,- untuk sekali jalan. Ada pula alternatif lain, yaitu dengan pesawat kecil dari bandara Domine Osok, Sorong, walaupun jalannya tetap saja harus melalui jalan darat dan ini jalan yang paling banyak diminati karena menggunakan mobil Off Road, rutenya selalu tersedia setiap waktu menuju Teminabuan.
Perjalanan menuju Sorong Selatan dapat ditempuh dalam waktu 4-5 jam melewati perbukitan kapur, di sepanjang jalan kita dapat temui hutan-hutan di sisi kiri dan kanannya. Udaranya yang masih segar, sangatlah menyenangkan untuk dinikmati bagi semua orang.
Kota Teminabuan merupakan salah satu kota tua di Papua yang dibangun oleh Pemerintahan Belanda sejak awal abad 20. Wajar saja kalau kota Teminabuan saat ini bisa dikatakan cukup maju untuk sebuah kabupaten baru. Fasilitas yang dimiliki seperti jalanan umum sudah cukup baik, listrik mengalir 24 jam, hubungan sinyal telepon juga sudah ada walaupun terkadang sinyal handphone bisa hilang pada saat hujan.
Pembangunan di Sorong Selatan mengarah ke daerah gunung bukan ke pantai. Hal ini terlihat dari pembangunan kompleks perkantoran yang terletak di daerah Keyen. Semua kantor Seperti kantor bupati, kantor dinas pemerintahan dan rumah sakit umum berada di daerah ini yang jaraknya cukup jauh dari kota Teminabuan, yakni sekitar 7 km, melewati beberapa kampung dan jalanan yang masih sepi, di kiri kanannya masih dapat kita jumpai pepohonan yang rimbun.
Biasanya masyarakat menggunakan jasa ojek, besarnya biaya naik ojek sebesar Rp. 5.000. Alternatif lain, menggunakan bus jemputan pegawai kantor pemerintahan yang dapat kita tumpangi di jam 08.00 dan pulang pada jam 15.00. Angkutan ini dapat digunakan warga Teminabuan tanpa dipungut biaya.
Kota Teminabuan adalah kota kecil yang sunyi, agak terpencil namun indah. Tidak banyak hiburan ditemukan ditempat ini, tapi ada satu obyek hiburan gratis dimana para warga dapat dengan mudah mandi dan bercengkrama di sungai Kohoin yang indah.
Alasannya mengapa kota ini begitu indahnya? karena sungai ini berwarna bening kehijauan, belum lagi dengan suara gemericik airnya. Kegiatan masyarakat di pagi hari banyak sekali, warga ingin membersihkan tubuhnya ataupun dan mencuci pakaian.
Tetapi bagi mereka yang membuang hajat di sungai ini tidak memperbolehkan ada, hal itu untuk menjaga kebersihan dan keasrian Kohoin. Air terjun sungai Kohoin dapat di temukan di kampung B, salah satu nama kampung di Kota Teminabun.
Satu pengalaman istimewa bagi saya, ketika saya mengunjungi Sorong Selatan, saya dapat turun ke sungai Kohoin, mencelupkan diri di air sungai yang bening, dingin dan segar. Sungai indah ini memberikan sensasi refleksi pada tubuh, jiwa dan raga.
Penduduk Teminabuan yang berada di sekitar sungai sangat ramah dan hangat, satu sama lain saling menegur dan bercengkrama. Sungguh betapa indahnya alam Papua Barat, tiada yang dapat menandinginya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "cerpen Teminabuan sorong selatan"
Posting Komentar